Sampah dan Masa Depan Kita
Setiap kali melewati Jalan Layang Pidie Jaya, kita akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan: hamparan sawah, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, pegunungan membiru di arah selatan disertai garis putih kecil air terjun Malem Diwa, dan . . . sampah yang bertebaran di sepanjang Jalan Layang. Jelang pukul tujuh, seorang lelaki bersama seorang perempuan akan berkeliling antara Jalan Layang sampai depan Gedung Dewan Rakyat Pidie Jaya. Keduanya membawa sapu. Dan entah sampai pukul berapa mereka membersihkan ruang jalan di seputaran Istana Pidie Jaya. Apa yang saya saksikan mungkin bagi banyak kita bisa jadi hanya sesuatu hal yang biasa saja. Sesuatu yang lumrah terjadi. Mentari beranjak naik ke langit di pagi hari dan tenggelam perlahan di ufuk barat. Ombak yang menghempas pantai tak mengenal lelah. Daun-daun yang gugur berganti tunas-tunas yang muda. Alam telah diatur dengan suatu sistem yang demikian sempurna. Barangkali si bapak dan