Kawanan Singa di Sekitar Kita





Nonton Wild West? Kehidupan kawanan singa di padang rumput Afrika? Bagaimana seandainya kawanan singa bersua dengan kawanan singa lainnya? Mereka akan bertarung dan yang kalah akan pergi mencari kawasan perburuan lain.

Kehidupan manusia purba ataupun ketika manusia belum mengenal tulisan barangkali juga seperti itu. Pada waktu tertentu para lelaki akan bertarung sebagai prasyarat untuk menjadi kepala suku. Atau dalam fase yang lain untuk menjadi pemimpin komunalnya, yang terkuat akan mendapatkan kehormatan menikahi putri kepala suku. Sering metode mengadu yang terkuat guna mendapatkan yang paling kuat dilakukan untuk memperkuat trah dari kepala suku. 

Di zaman modern, sekutu terdiri dari banyak negara yang mempunyai koloni-koloni di Asia, Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Sementara negara-negara yang dianggap berfaham fasis terdiri dari negara-negara yang muncul sebagai raksasa ekonomi baru yang juga ingin memiliki sumber-sumber bahan industri seperti yang dimiliki negara-negara sekutu. Persaingan yang tak dapat dihindari kemudian melahirkan dua perang dunia. Perang Dunia II juga melibatkan Jepang di kawasan Asia. 

PaskaPerang Dunia ke II, Jerman dan Jepang tetap mampu bangkit sebagai pesaing ekonomi dengan negara-negara lain yang bahkan pernah mengalahkannya. Jika dikaitkan dengan kawanan singa yang kalah di gurun Afrika, Jerman dan Jepang telah berhasil menemukan lahan perburuan lain yang ternyata dihuni oleh ribuan hektar rerumputan dan herbivora. 

Pola kawanan ini ada di mana-mana dan ada di tiap level. Trah Soekarno kembali muncul setelah sebelumnya sempat berkuasa sekian lama di Indonesia dengan segala sebutan penuh kultus: Pemimpin Besar Revolusi atau Presiden Seumur Hidup. Kemudian muncul periode berikutnya trah Soeharto, SBY, dan Jokowi. B.J. Habibie, Gus Dur, dan periode Megawati sebagai presiden tidak mampu menunjukkan diri seperti kawanan singa yang menguasai sekian lahan perburuan, meskipun kini di masa Jokowi, Megawati tetap layak disebut sebagai orang nomor nol. Sama seperti saat Habibie, Gus Dur, dan SBY berkuasa; Soeharto dalam posisi sebagai orang nomor nol. Adakah yang tidak sepakat kalau saya menyebut bahwa sebelum angka satu adalah angka nol? Jika SBY, Jokowi, misalnya sebagai orang nomor satu di republik ini, siapakah orang yang berposisi di angka nol. 

Bagaimana dengan Filipina? Masihkah dua kawanan besar antara keluarga Aquino dan Marcos masih bertarung memperebutkan lahan perburuan? Di Amerika Serikat jelas bukan keluarga, tapi merah sebagai simbol republik dan biru sebagai simbol demokrat. Jika orang Amerika bosan dipimpin oleh kawanan biru, empat tahun berikutnya mereka akan memilih kawanan merah. Kawanan yang kabarnya mampu mengakomodir keinginan pengusaha, khususnya, kepentingan orang-orang yang berdarah Bani Israil, maka trah merah atau trah biru akan terus diberi jalan memimpin kawanannya menguasai lahan-lahan perburuan. 

Negara-negara dengan bentuk pemerintahan monarki absolut seperti negara-negara Islam abad pertengahan, monarki konstitusional seperti Inggris, Swedia, Jepang, dan Malaysia dewasa ini dan presidensial konstitusional semacam Indonesia tentu saja berbeda. Namun, pola kawanan singa tetap hampir sama. Kenyataan ini apakah dapat kita sebut sebagai sesuatu yang alamiah dalam kehidupan suatu makhluk? Tentu saja tiap binatang memiliki cara sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Binatang yang tergolong karnivora, herbivora, dan omnivora maupun binatang tak kasat mata serta binatang-binatang yang ada kedalaman di laut sana. 

Bagaimana pola kawanan singa di Aceh? Paskatsunami, sebagai orang-orang yang dianggap memperjuangkan harapan orang-orang Aceh saat konflik, masyarakat Aceh kemudian mempercayakan harkat dan martabat mereka di bawah penguasaan lahan perburuan di tangan para mantan kombatan. Sampai dengan kini Nova Iriansyah berkuasa yang menjadi sedikit berbeda karena tragedi politik saat Irwandi digelandang KPK. Sementara di tiap kabupaten di Aceh, paskatsunami dominan dikuasai oleh warna merah, kini perlahan semakin bercorak warna. 

Bagaimana dengan Aceh? Apakah kawanan singanya berjas merah, biru, atau orange? Pola-pola apakah yang harus dilakukan agar kawanan singa berjas biru sekarang tetap milik biru sampai estafet politik di tahun 2024? 

Tulisan ini tidak menitikberatkan pada bahasan politik Aceh. Tulisan ini hanya coba membahas bagaimana pola kawanan singa menjadi sesuatu yang ada di sekitar kita. Baik itu dalam tiap birokrasi negara, kampus, dan juga perangkat desa. 

Tidak semua hal yang terjadi pada kawanan singa di belantara Afrika dapat dikomparasikan dengan kehidupan sosial manusia. Wild west yang pernah saya tonton hanya bercerita mengenai kawanan singa yang berkelahi dengan kawanan singa lainnya mengandalkan gigi taring dan cakar. Tidak satu pun menggunakan senjata-senjata purba maupun modern buatan bangsa manusia. Satu singa jantan dari salah satu kawanan terpisah dengan kawanannya dan kemudian dikeroyok empat singa jantan dari arah depan dan belakang. Dan singa jantan setengah sekarat itu lantas dijadikan tawanan saat bertemu dengan kawanannya. Selanjutnya diserahkan ke kawanannya dan mereka harus meninggalkan lahan perburuan tersebut. 

Merenung saya sehabis menonton film dukumenter. Tiap binatang punya pola mencari makan. Ada yang berkelompok, ada yang secara individu. Melalui pola binatang ini Tuhan tentu memberi tamsilan bagaimana seharusnya kehidupan ini dijalani. Di belantara hutan, pola hidup; melanjutkan kehidupan berarti harus membunuh yang lain yang disebut mangsa. Namun, pola tanpa membunuh pun banyak dilakoni oleh banyak binatang untuk melanjutkan hidup mereka. 

Bagaimana pola pedagang memenuhi kebutuhannya? Menyukai kawasan yang padat penduduk dan berusaha mendapatkan posisi strategis untuk berjualan. Adakah binatang dengan motif mencari keramaian dan tempat strategis? Bagaimana pola birokrat memenuhi kebutuhannya? Birokrat yang berhasil di Indonesia, birokrat yang punya kompetensi profesional dan kompetensi politik. Memiliki kompetensi profesional, tanpa kompetensi politik, belum tentu sukses. Tapi punya kompetensi politik walaupun kompetensi profesional ala kadar, pasti sukses. Sehingga kita mafhum apa yang dimaksud dalam kriteria pemilihan para menteri oleh Jokowi: ada unsur profesional dan ada unsur partai. 

Bagaimana pola petani memenuhi kebutuhannya? Pola petani mirip dengan kawanan herbivora yang berkerumun memenuhi padang raya sabana Afrika. Mereka kelompok terbanyak dari jenis-jenis hewan di antara hewan pemakan daging dan pemakan segalanya. Petani hanya butuh tanah. Hasil tani, meskipun banyak, yang terjadi kerap dipermainkan pengepul dengan alasan ekonomi dasar: jika penawaran berkurang, harga anjlok. Tapi petani tak punya pilihan, pupuk nihil, tetap bertani sampai usia tak memungkinan lagi. Demikian pun kehidupan para rusa, zebra, lembu hutan, dan herbivora lainnya di Benua Afrika. 

Bagaimana dengan Anda? Anda berada di posisi apa? Apakah kita mampu berada di luar pola kawanan singa, herbivora, dan omnivora? Manakah posisi binatang paling baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya? Kabarnya singa paling pendek usianya dibandingkan para herbivora. Sementara kita manusia justru bukan kriteria usia dalam menghargai kehidupan, tetapi menilai diri sebaik apa kita sanggup mengisi hidup ini dengan sejumlah hal yang berkualitas. Selamat menjadi herbivora. Selamat menjadi menjadi omnivora. Selamat menjadi bos kawanan singa, Saudaraku.


Serambi Indonesia, 17 November 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru PPL Bukan Babu

Manohara

Soliloqui Seorang Caleg