Menulis Resensi

Bingung juga mengajarkan anak-anak menulis resensi. Sedang bingung-bingungnya mikir teknik mengajar resensi, tiba-tiba dapat ide mengganti objek resensi dari buku/film jadi cuma satu lagu. Soalnya kalau membaca satu buku tapi empat orang tentu tidak masuk akal, kecuali sekolah punya 5 lima buku judulnya sama per kelompok. Kalau film, koleksi film yang saya punya sepertinya agak 'kedewasaan' buat mereka yang masih kelas dua SMA. Oleh karena itulah saya pilih objek lagu saja. Tapi syaratnya lagu yang dipilih mesti yang kental narasi artinya ada cerita dalam lagu tersebut -- memang hampir semua lagu dicipta karena suatu peristiwa/kenangan ditambahi perasaan dari hati terdalam.

Selanjutnya ada pertanyaan di buku paket yang saya ubah redaksi kalimatnya. Misal, jika pertanyaan di buku paket tercantum kata 'buku' maka saya ubah jadi 'lagu'. Ini lengkapnya pertanyaan yang dipermak:

1. Topik apakah yang dibahas pada buku (lagu) yang kaliam resensi?
2. Uraikanlah masalah yang dikisahkan dalam lagu tersebut?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan lagu tersebut ditinjau dari sisi lirik dan warna musiknya?
4. Menurut kalian, siapakah yang cocok mendengar lagu tersebut?
5. Apakah saran kalian kepada pendengar lagu 'Fatwa Orangtua'?

Inilah 5 redaksional pertanyaan di buku paket dari 7 pertanyaan yang saya perbaiki. Kemudian sebagai contoh saya ajukan lagu Fatwa Orangtua. Ini liriknya:

Bila diri ingin dikenang,
semailah benih di tengah sawah.
Bawalah ilmu padi di ladang,
tambah berisi tunduk ke bawah.

Bila diri ingin terpandang,
jauhi kata meninggi diri.
Jauhi sifat ayam di kandang.
bertelur satu ribut sekampung.

Jauhi sifat mengaku pandai,
angkuh dan sombong menepuk dada.
Ingat petuah penyu di pantai,
telur beratus namun tak bangga.

Saya nyanyikan sambil saya menulis. Mereka tertawa-tawa kecil mendengarnya. Mungkin karena lagunya gambus ataupun bisa jadi karena suara saya yang tidak bagus. Setelah itu saya ajak mereka nyanyi sama-sama dan tanpa bermaksud mengajarkan mereka sampai bisa menghafal  lagu tersebut.

Kemudian saya minta mereka mengarang seakan-akan menjawab 5 pertanyaan di atas. Pertanyaan pertama mesti terjawab dalam satu paragraf -- satu paragraf minimal dua kalimat. Selanjutnya pertanyaan nomor dua mesti dijawab dalam tiga paragraf. Pertanyaan ketiga harus terjawab dalam 2 paragraf. Kemudian pertanyaan keempat dan kelima mereka jawab dalam dua paragraf.

Hasilnya saya sendiri kaget. Mereka dengan lancar mengarang.

Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru PPL Bukan Babu

Manohara

Soliloqui Seorang Caleg