puisi
abang pejuang
abang pejuang
senang rasanya melihatmu dalam koran
walaupun kini kau lebih suka berkumis dan berjambang
lain dengan yang dulu; suka klimis
abang pejuang
ingatkah pada malam itu
hujan sangat deras
dalam rentetan tembakan
kau masuk ke rumah kami
tak lama kemudian sepeleton tentara
mendobrak pintu mencarimu
abang pejuang
ingatkah peristiwa itu
mungkin salah satu dari sekian peristiwa yang mengerikan yang kau alami
abu bungkam ketika itu
sayangnya abu kemudian ketahuan berbohong
popor senjata melenyapkan gigi serinya
abu jadi bola ping pong
dihadiahi tinju pemuda-pemuda Indonesia yang gagah berani
abang pejuang
setelah damai tiba
kau kami undang ke pesta pernikahanku
aku bahagia karena abang mau datang
setidaknya orang-orang kampung tahu
kalau yang pulang dengan Jeep Rubicon itu adalah abang kami
namun, siang itu, seusai kau pamit pulang sama abu
kami buka amplop pemberianmu
dan kami tak pernah menyangkanya
amplopmu cuma berisi uang 20 ribu
Lamlo, 10 Januari 2014
abang pejuang
senang rasanya melihatmu dalam koran
walaupun kini kau lebih suka berkumis dan berjambang
lain dengan yang dulu; suka klimis
abang pejuang
ingatkah pada malam itu
hujan sangat deras
dalam rentetan tembakan
kau masuk ke rumah kami
tak lama kemudian sepeleton tentara
mendobrak pintu mencarimu
abang pejuang
ingatkah peristiwa itu
mungkin salah satu dari sekian peristiwa yang mengerikan yang kau alami
abu bungkam ketika itu
sayangnya abu kemudian ketahuan berbohong
popor senjata melenyapkan gigi serinya
abu jadi bola ping pong
dihadiahi tinju pemuda-pemuda Indonesia yang gagah berani
abang pejuang
setelah damai tiba
kau kami undang ke pesta pernikahanku
aku bahagia karena abang mau datang
setidaknya orang-orang kampung tahu
kalau yang pulang dengan Jeep Rubicon itu adalah abang kami
namun, siang itu, seusai kau pamit pulang sama abu
kami buka amplop pemberianmu
dan kami tak pernah menyangkanya
amplopmu cuma berisi uang 20 ribu
Lamlo, 10 Januari 2014
Komentar