Permata yang Hilang



Aku bangun dari tempat tidurku
Kutengok jam dinding
Jarum jam menunjuk pukul 02.17 dini hari
Kuhidupkan laptop
Beberapa fotomu, yang kuunduh siang tadi di warung kopi,
yang bertebaran di facebook teman dekatmu,
telah kukumpulkan dalam satu folder
Satu per satu kutatapi wajahmu yang tersenyum bahagia
Pipimu yang agak tembem kubelai perlahan
Lalu wajahku kudekatkan ke layar laptop
Kucium bibirmu

Kamu dalam balutan pakaian tradisional,
entah dari daerah mana, masih saja tersenyum
Seakan bersukacita kuciumi


6 Maret 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru PPL Bukan Babu

Manohara

Soliloqui Seorang Caleg